CAMBRIDGEDEVELOPMENT.ORG – Aymeric Laporte Siap Angkat Kaki dari Al Nassr, Ada Apa? Sejak hengkang dari Manchester City, Aymeric Laporte sempat bikin kejutan dengan memilih Al Nassr sebagai pelabuhan barunya. Klub Arab Saudi itu jadi tujuan para bintang Eropa, dan Laporte pun ikut barisan. Tapi ternyata, kisahnya di sana nggak seindah langit Timur Tengah saat senja. Belum genap dua musim, kabar angkat kaki mulai menyeruak. Lalu, pertanyaannya: ada angin apa yang membuat bek tangguh itu kepikiran hengkang?
Panasnya Ruang Ganti dan Laporte yang Mulai Gerah
Bukan rahasia, ruang ganti Al Nassr makin lama makin panas. Bukan karena suhu gurun, tapi karena ego para pemain bintang yang berkumpul di satu tempat. Saat Cristiano Ronaldo, Sadio Mane, Marcelo Brozovic, dan bintang-bintang lain datang, semua perhatian langsung tersedot ke nama-nama besar itu. Laporte? Pelan-pelan jadi pemain yang lebih sering disorot karena ekspresi frustasi di lapangan.
Meskipun kemampuan bertahan Laporte masih solid, tapi gayanya yang kalem dan tenang justru bikin dia tampak “asing” di antara rekan-rekannya yang penuh energi. Beberapa momen di lapangan juga menunjukkan gestur tak puas darinya. Sekali dua kali bisa dimaklumi, tapi kalau hampir tiap laga, jelas ada yang nggak beres.
Isyarat Halus dari Sosial Media
Saat dunia maya makin jeli membaca gestur, pemain bola pun tak bisa sembunyi. Laporte beberapa kali mengunggah hal-hal yang menggambarkan kejenuhannya. Mulai dari story Instagram berisi kutipan soal “cari kedamaian” sampai suka tak muncul di unggahan bareng skuad. Banyak yang menduga, ini sinyal halus dirinya pengen cabut.
Bahkan beberapa unggahan Al Nassr di media sosial yang tak menyertakan Laporte sempat memicu spekulasi. Hal ini makin menegaskan dugaan bahwa Laporte sudah siap berkemas.
Klub Eropa Mulai Kepo Lagi
Walaupun usianya sudah nggak muda banget, Laporte tetap dianggap sebagai bek kelas atas di Eropa. Maka tak heran, kabar tentang potensi kepergiannya dari Al Nassr langsung bikin klub-klub Eropa mulai mengintip celah. Beberapa tim La Liga dan Serie A disebut-sebut mulai melakukan pendekatan lewat agen.
Kabar ini diperkuat dengan pernyataan sumber dalam klub yang mengatakan bahwa Laporte belum betah dengan atmosfer kompetisi yang “kurang panas” di Arab. Buat pemain sekelas dirinya, adrenalin di lapangan sangat penting. Kalau permainan berjalan lambat dan monoton, semangat bertanding pun ikut surut. Maka, kembali ke Eropa mungkin jadi pilihan masuk akal.
Lini Belakang yang Mulai Goyang
Satu hal yang bikin posisi Laporte tambah nggak nyaman adalah performa tim yang naik turun. Meski Al Nassr punya barisan depan yang buas, lini belakang mereka justru kerap jadi bahan kritik. Saat kebobolan, nama Laporte selalu masuk dalam sorotan. Padahal, bukan sekali dua kali dia justru jadi penyelamat.
Tapi ya begitulah sepak bola. Bek jarang dapat pujian, tapi kalau tim kalah, mereka yang kena semprot duluan. Kombinasi antara ekspektasi tinggi, tekanan media, dan kurangnya rasa nyaman membuat Laporte mulai terlihat ogah-ogahan. Jika ini berlanjut, bukan mustahil keputusan untuk keluar akan dibuat lebih cepat dari yang dibayangkan.
Kesimpulan: Laporte Tak Mau Sekadar Jadi Pelengkap
Aymeric Laporte bukan pemain sembarangan. Ia punya segudang pengalaman, trofi Liga Inggris, dan pernah jadi bagian penting tim sekelas Manchester City. Maka wajar kalau dia nggak nyaman hanya jadi pelengkap di klub yang penuh bintang tapi miskin koordinasi di belakang.
Isyarat kepergiannya makin jelas. Tinggal menunggu waktu, apakah musim panas nanti jadi momen kunci. Jika memang dia angkat kaki, Al Nassr harus siap kehilangan salah satu pemain belakang paling stabil yang mereka miliki. Dan buat Laporte, mungkin inilah waktunya kembali ke panggung Eropa dan unjuk gigi lagi di kompetisi yang lebih bergairah.